Sholat Idul Fitri 1446 H di Masjid Al Falah MAN 2 Kota Malang Dihadiri Ribuan Jamaah

Kota Malang – Ribuan jamaah memadati Masjid Al Falah MAN 2 Kota Malang hingga depan Gedung Sains Terpadu pada Senin (31/3) untuk melaksanakan Sholat Idul Fitri 1446 H. Suasana penuh khidmat mewarnai pelaksanaan ibadah yang menandai hari kemenangan umat Islam setelah sebulan penuh berpuasa di bulan Ramadhan.

Pelaksanaan Sholat Idul Fitri 1446 H ini dipimpin oleh Mohamad Asny Zawali, S.Pd. selaku imam, sementara Prof. Dr. HM Zainuddin, MA., Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang bertindak sebagai khotib. Adapun tugas bilal diamanahkan kepada Muhamad Rasyid Al Hakim, dan acara dipandu oleh Sugeng Winarto, S.Pd.I., M.Pd., yang menyampaikan beberapa Informasi dan tata cara sholat idul Fitri.

Dalam khutbahnya, Prof. Dr. HM Zainuddin, MA., menyampaikan tujuh karunia besar yang Allah SWT berikan kepada hamba-Nya, yaitu rahmat, maghfirah, pembebasan dari api neraka, keutamaan Lailatul Qadar, zakat fitrah yang menyucikan diri, pahala puasa enam hari di bulan Syawal, serta momen halal bihalal sebagai ajang saling memaafkan. Beliau menegaskan pentingnya memulai lembaran baru dengan hati yang bersih dan menjalin silaturahmi dengan sesama.

Beliau juga mengutip hadist Rasulullah SAW, “Setiap anak Adam pasti berbuat salah dan sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan adalah yang bertaubat” (HR Tirmidzi 2499, Shahih at-Targhib 3139).

Dalam konteks ini, beliau mengingatkan bahwa penghapusan dosa tidak hanya bersifat vertikal antara manusia dan Allah, tetapi juga horizontal melalui permintaan maaf kepada sesama manusia. Rasulullah SAW menyebutkan dalam hadits bahwa orang yang bangkrut di akhirat adalah mereka yang memiliki banyak amal ibadah, namun di dunia sering berbuat zalim kepada orang lain tanpa sempat meminta maaf.

Selain itu, khutbah juga menyoroti pentingnya menjaga harmoni sosial dan lingkungan, serta mempertahankan nilai-nilai luhur dalam tradisi Islam dan budaya Indonesia. Beliau mengingatkan agar penggunaan media sosial tidak mengurangi makna silaturahmi.

Beliau juga menjelaskan bahwa terdapat tujuh karunia yang Allah SWT berikan kepada hamba-Nya, yaitu rahmat, maghfirah, terbebas dari api neraka sebagaimana disebutkan dalam hadist Rasulullah SAW. Lailatul Qadar dengan segala keutamaannya, zakat fitrah yang dapat menyucikan diri dan menghapus dosa, pahala puasa enam hari di bulan Syawal, serta tradisi halal bihalal yang menjadi momen untuk saling memaafkan.

Dalam khutbahnya, Prof. Dr. HM Zainuddin, MA., juga menyinggung bahwa Idul Fitri adalah awal yang baru bagi umat Muslim, seperti bayi yang lahir dalam keadaan suci. Rasulullah SAW bersabda bahwa setiap anak Adam lahir bagaikan kertas putih, tergantung siapa yang membentuknya. Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk terus menjaga fitrah dan tidak terpengaruh oleh lingkungan yang negatif.

Selain itu, beliau mengingatkan tentang pentingnya penghapusan dosa secara vertikal dengan Allah SWT dan horizontal dengan sesama manusia. Hal ini merujuk pada hadist Nabi yang menyebutkan bahwa orang yang bangkrut di akhirat adalah mereka yang memiliki banyak amal ibadah tetapi sering berbuat zalim kepada sesama tanpa meminta maaf.

Dalam aspek sosial dan lingkungan, khutbah menegaskan pentingnya menjaga keseimbangan agar kehidupan tetap harmonis. Nilai silaturahmi harus tetap dijaga dan jangan sampai keberkahannya berkurang hanya karena penggunaan media sosial yang berlebihan.

Di akhir khutbah, Prof. Dr. HM Zainuddin, MA., mengajak jamaah untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT serta terus memohon ampunan dan keberkahan dalam kehidupan. Doa-doa dipanjatkan untuk keselamatan umat Islam, kemakmuran bangsa, serta kesejahteraan seluruh manusia.

Usai khutbah, dengan penuh rasa syukur dan kebersamaan, para jamaah saling bermaafan, mempererat silaturahmi, dan meninggalkan masjid dengan hati yang lapang. Semoga Idul Fitri 1446 H membawa keberkahan bagi seluruh umat Islam. (SW)

MAN 2 KOTA MALANG - JUARA PRIMA

Postingan Terkait